MAGELANG - Guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi genting, Polresta Magelang secara sigap membentuk dan membekali personelnya dengan kemampuan esensial melalui pelatihan Trauma Healing dan Psychological First Aid (PFA). Kegiatan mendalam ini berlangsung pada Selasa, (16/12/2025), di Aula Polresta Magelang, menandai langkah proaktif dalam memperkuat tim yang siap memberikan dukungan emosional.
Inisiatif ini, yang diprakarsai oleh Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polresta Magelang, merupakan tindak lanjut dari Surat Perintah Kapolresta Magelang. Kompol Andy Wasono, S.Psi., M.Psi., Psikolog, selaku Kabag SDM, menjelaskan landasan kuat di balik pelatihan ini.
"Pelatihan ini bertujuan menyiapkan personel yang memiliki kemampuan dasar dalam memberikan dukungan psikologis awal, baik kepada masyarakat maupun anggota Polri, khususnya saat menghadapi bencana dan kejadian menonjol di wilayah Kabupaten Magelang, " ujar Kompol Andy Wasono.
Lebih lanjut, Kompol Andy Wasono merinci bahwa dasar hukum pelaksanaan pelatihan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, serta Surat Kapolda Jawa Tengah yang menekankan peningkatan kesiapsiagaan dan pembentukan pasukan siaga bencana.

Sebanyak 50 personel terpilih, yang kini menjadi bagian integral dari Tim Trauma Healing dan PFA Polresta Magelang, antusias mengikuti setiap sesi. Pembukaan acara dilaksanakan langsung oleh Kabag SDM, yang turut dihadiri oleh jajaran penting seperti Kasubbagdalpers beserta anggota, Ka Tim Trauma Healing dan PFA Polresta Magelang Iptu Lilik, S.Psi., serta pemateri Ipda Valensia, S.Psi., M.Psi., Paurmin Bag SDM.
Materi yang disajikan mencakup pemahaman konseptual mendalam mengenai Trauma Healing dan PFA, dilanjutkan dengan simulasi praktik pemberian PFA yang interaktif, serta sesi tanya jawab yang membuka ruang diskusi untuk menguatkan pemahaman seluruh peserta. Seluruh rangkaian pelatihan berjalan lancar dan aman.
Kompol Andy Wasono menegaskan harapan besar terhadap tim yang baru terbentuk ini.
"Dengan pelatihan ini, personel diharapkan lebih siap, sigap, dan humanis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, " pungkasnya.
Keberadaan Tim Trauma Healing dan PFA ini diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas kepolisian dalam penanganan darurat, tetapi juga memberikan sentuhan kemanusiaan yang mendalam bagi para korban bencana dan peristiwa traumatis lainnya, menciptakan rasa aman dan pemulihan yang lebih cepat di tengah masyarakat. (Wartabhayangkara)

Updates.